• FYI

    23 Juli 2019

    Ajarkan Anak Turun ke Sawah Agar Lebih Mencintai Tanah Leluhurnya

    Peringatan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2019, merupakan kesempatan CIAMISinfo untuk mengajak para wargi Ciamis agar sejenak lebih memperhatikan anak-anak kita atau anak siapapun yang ada sekitar kita dengan perhatian yang lebih besar dari hari-hari sebelumnya. Sekadar saling mengetuk hati, saling mengingatkan bahwa kini masa kecil yang anak-anak alami tidak seindah dulu lagi.

    Ciamis adalah wilayah yang kaya akan potensi alam. Pegunungan, ladang, dan hamparan sawah masih sangat luas mendominasi kabupaten yang berada di Priangan Timur ini. Tidak heran, jika para penduduknya mayoritas berprofesi sebagai petani, baik itu mengolah sawah, maupun ladang.

    Berbicara soal sawah dan ladang, ini bisa dijadikan sarana edukasi yang murah meriah bagi anak-anak. Terutama mereka yang masih berada di fase usia dini. Dewasa ini, banyak sekali anak-anak yang sudah terjebak dalam kesibukan bermain game. Main air dan lumpur sudah tidak menarik lagi. Bahkan tidak jarang, anak-anak milenial yang belum mengetahui nama-nama tumbuhan saat mata pelajaran IPA dan Biologi, karena sudah tidak ada anak yang bermain masak-masakan dengan menggunakan dedaunan.

    Di Desa Indragiri Panawangan, seorang ibu (pemudik) mengaku merasa beruntung masih memiliki tempat pulang yang menyimpan keindahan alam luar biasa. Sawah ladang masih asri, sehingga ia bisa dengan mudah mengajak anaknya bermain ke sawah pada masa panen. Di mana suasana tersebut sudah tidak ditemukan lagi di perantauan.

    Dibiarkannya si kecil bertelanjang kaki, supaya merasakan basahnya rerumputan dan lengketnya tanah pesawahan. Tidak lupa ia pun memperlihatkan cara petani memotong tangkai padi, serta memisahkan gabah dari gagangnya. Tampak sudah, wajah sumringah menghiasi wajah polos kecil itu.

    Sang ibu mengajarkan si kecil belajar dari mana nasi berasal, dengan harapan bisa menambahkan pengetahuan dan rasa syukur atas nikmat dan karuania Allah Subhanahu wa Taala. Melihat para petani yang susah payah menanam padi, mengairi, memeliharaya selama tiga-empat bulan lamanya, memanen, hingga sampai menjadi nasi pulen yang dinikmati setiap hari. Semestinya menjadikan mereka lebih belajar menghargai pemberian Tuhan dan jerih payah orang lain.

    Wargi, sebagai orang asli Ciamis, mari kita jadikan potensi alam sebagai sarana edukasi yang utama. Jauhkan anak-anak dari pengaruh gawai dan tontonan yang kurang mendidik. Karena alam Ciamis yang kaya ini perlu orang yang peduli di masa depan. Ketika para petani yang telaten mengurus sawah dan ladang semakin beranjak tua, siapa lagi yang akan meneruskannya, kalau bukan generasi anak-anak kita nanti?

    Dorong mereka untuk mencintai alamnya sejak dini. Buktikan, bahwa menjadi petani adalah pekerjaan yang sangat mulia. Semoga ke depan, lahir para petani masa kini yang lebih percaya diri. Tidak lagi gengsi turun ke sawah bercengkrama dengan lumpur dan tanaman padi. Akan tetapi, bangga menjadi petani yang bisa membangun negeri.

    Semoga bermanfaat.

    Penulis: Diantika IE, Kontributor CIAMISinfo, tinggal di Bandung.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi