• FYI

    17 Juli 2019

    Santi N. Faudziah, Tetap Ceria di Kemah Budaya Pramuka se-Jawa

    Santi boleh menarik napas lega. Perjuangannya mengikuti seleksi untuk menjadi anggota kontingen Jawa Barat dalam Kemah Budaya Pramuka se-Jawa (KBPJ) di Bumi Perkemahan Prambanan, Yogyakarta, akhirnya berbuah manis. Ia dan dua kawannya, Siti Jubaedah dan Wahyu, sesama anggota pramuka dari racana IAID Ciamis, dapat menyelesaikan tugas dengan baik pada tanggal 10 -13 Juli 2019 yang lalu.

    Gadis benama lengkap Santi Nopitasari Faudziah, kelahiran Mei tahun 2000 tersebut, mengaku sangat menikmati kegiatan Kemah Budaya yang diikutinya. Terlebih, sebelumnya ia harus bersaing dengan ratusan pelamar lain yang berminat mengikuti ajang yang sama.

    Tercatat 300 orang anggota pramuka yang mendaftar ke DKD (Dewan Kerja Daerah) Jawa Barat, sementara 600 orang lainnya (asal Jabar) mendaftar langsung secara online ke DKD Yogyakarta, penyelenggara acara. Padahal, kuota yang tersedia hanya 32 orang untuk Jawa Barat, sehingga DKD Jabar mengadakan seleksi dua tahap.

    Santi dan dua rekannya akhirnya terpilih mewakili DKC Kabupaten Ciamis dan bergabung dengan utusan 15 cabang lainnya se-Jabar di dalam kontingen yang beranggotakan 38 orang, terdiri atas 32 orang peserta 6 orang pendamping.

    “Alhamdulillah, banyak wawasan dan pengalaman baru yang saya dapat di acara ini, jadi tahu daerah-daerah di DIY, lebih tahu ragam kebudayaan di Pulau Jawa,” tutur Santi ketika diminta CIAMIS.info menceritakan kesan-kesan yang didapatnya.

    Santi juga mengaku gembira karena liburan 3 bulannya tak diisi dengan 'hanya diam saja'. Baginya, Kemah Budaya merupakan kegiatan yang amat berfaedah, meskipun dikemas secara menyenangkan dan tak terasa membebani. Bahkan ia mengaku terlalu banyak makan.

    Tiga utusan Ciamis berpose dengan Kak Baim Setiawan, Ketua Harian Kwarda Jabar, sekaligus pengurus Kwarcab Ciamis.

    Warga Dusun Pabuaran, Desa Sirnajaya, Kecamatan Rajadesa yang hobi masak-memasak dan rias-merias ini mengaku dengan polos bahwa inilah pengalaman pertama kalinya menginjakkan kaki di Yogyakarta. Sebelumnya, ia mengaku ke kota Ciamis pun hanya setahun sekali saja, itu pun jika ada acara. Baginya sebagai ‘anak rumahan’, pengalaman ini tak dapat dilupakannya.

    Kedekatan Santi dengan dunia pramuka memang sudah terjalin lama. Alumni MIS Pabuaran, MTsN Rajadesa dan MA Ibadul Ghofur Rajadesa ini semasa bersekolah sudah aktif di pramuka dan OSIS. Mahasiswi prodi PIAUD anggota Racana 'Aisyah IAID Ciamis tersebut juga sempat mengemban jabatan Ketua Dewan Saka pada Saka Taruna Bumi Ciamis, Sekretaris Dewan Saka pada Saka Widya Budaya Bakti Ciamis.

    Pengalaman mengikuti Kemping Budaya Pramuka se-Jawa memberi tambahan bekal wawasan dan semangat bagi aktivitas Santi menjaga budaya di tanah kelahirannya.

    “Cintai budaya kita sendiri, lestarikan budaya kita sendiri, jangan sampai budaya kita hilang karena kelalaian kita yang tidak mau mengakui budaya kita sendiri,” ungkapnya.

    Ia juga mengajak generasi muda Ciamis untuk selalu optimis.

    "Jangan pernah minder hidup di kota kecil, justru di sanalah kita bisa menjadi besar. Jangan pernah takut untuk memulai, jangan pernah takut untuk melangkah menuju kesuksesan. Jangan takut gagal, gagal itu biasa, tapi bangkit itu luar biasa!" pungkasnya bersemangat.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi