• FYI

    07 Agustus 2019

    Citarasa Khas Kopi Ciamis: Harapan untuk Menyejahterakan

    Potensi perkebunan kopi di wilayah Kabupaten Ciamis mendapat perhatian Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, sebagai salah satu harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bupati bahkan berharap produksi kopi dari Kabupaten Ciamis akan mencapai 720 ton per tahunnya, dengan kualitas yang harus terus ditingkatkan.

    Pada kegiatan Panen Raya dan Sarasehan Kopi yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis di Blok Pangkalan, Dusun Ciuncal, Desa/Kecamatan Sukamantri, Selasa (6/8/2019), terungkap pula bahwa kopi Ciamis memiliki citarasa yang khas dan patut diperhitungkan.

    Meski demikian, masih banyak ‘pekerjaan rumah’ yang harus dikerjakan oleh para pemangku kebijakan maupun pelaku perkebunan kopi di lapangan. Secara khusus Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis Ir. Hj. Kustini, M.P., menyoroti beberapa hal, di antaranya cara pemetikan kopi yang harus lebih diperhatikan, banyaknya petani yang belum melaksanakan pemangkasan kopi secara benar, serta munculnya serangan hama yang belum terkendali. Kesemuanya dapat membuat nilai tambah dan daya saing kopi Ciamis manjadi rendah.

    Kadis menyebut, komoditas kopi Ciamis dihasilkan dari lahan perkebunan seluas kurang lebih 2400 hektar di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis. Lokasi perkebunan kopi tersebut di antaranya terletak di Kecamatan Sukamantri, Panumbangan, Rajadesa dan Cihaurbeuti. Produk kopi Ciamis terdiri atas jenis robusta dan arabika.

    Baca juga: Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya: Ayo Silaturahmi dan Optimalkan Potensi Kopi!

    Kabid PMUP Dinas Perkebunan Provinsi Jabar, Nandang JP, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyebut peningkatan nilai tambah dan daya saing awal perkembangan kopi berasal dari kawasan Priangan. Peluang kopi di Kabupaten Ciamis yang paling banyak adalah dari jenis robusta. Kopi robusta memiliki kekentalan yang bagus, sementara jenis arabika mempunyai cita rasa dan aroma yang bagus.

    “Mari kita perbaiki kualitas kopi di Kabupaten Ciamis,” tuturnya, “pengelolaan kebun harus sesuai dengan kaidah-kaidah. Kopi itu sangat sensitif dengan lingkungan, maka mari kita perhatikan faktor-faktor untuk peningkatan mutu kopi.”

    Kasi Kelola Sumber Daya Hutan Perum Perhutani Jabar, Tarsidi, menyampaikan bahwa Kabupaten Ciamis mempunyai kawasan hutan Gunung Sawal dan Gunung Madati seluas 5800 hektar yang rata-rata ditanami pohon pinus, 3100 hektar hutan produksi dan salah satunya adalah kawasan hutan.

    Perhutani pada prinsipnya mendukung penggunaan wilayah kawasan dalam bentuk kerjasama dengan masyarakat setempat, asal tidak merusak fungsi alam. Penanaman tumbuhan kopi di sela-sela tanaman hutan sudah dilaksanakan di beberapa tempat. Tanaman kopi disebut secara tidak langsung merupakan pengkayaan jenis tanaman. Tanaman tersebut juga diakui sebagai penahan erosi.

    Terkait hal itu, pihaknya akan melakukan pembinaan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan terus melakukan perbaikan-perbaikan. Pengelolaan hutan Ciamis sendiri sudah mendapat sertifikat dari Jerman yang bersifat nasional.

    Apakah produksi kopi Ciamis akan terus meningkat dan makin diperhitungkan di pasar perdagangan komoditas di masa depan? Semoga saja.

    Editor: CIAMIS.info
    Sumber: Diskominfo Kabupaten Ciamis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi