• FYI

    06 Agustus 2019

    Mengajarkan Cinta Alam pada Anak ala Mardi Achmad

    Kemping Ceria yang digagas oleh CIAMIS.info sudah lebih dari sepekan berlalu. Beragam kesan yang mendalam pun dirasakan oleh para peserta. Tidak terkecuali oleh orang-orang yang terlibat sebagai panitia.

    Melihat peserta yang sangat antusias dari berbagai kalangan, ada satu yang paling menyita perhatian. Seorang anak kecil berusia empat tahunan, mendaki sampai ke puncak dengan hebatnya. Didampingi oleh kakaknya yang berusia sekitar tujuh tahun, muncul di gerbang selamat datang area kemping Puncak Puspa.

    “Aya peserta, nyandak budak. Diajakan bisi cape, kalah ngarenghik budakna teh. Alim naek ojeg (Ada peserta membawa anak kecil, anaknya diajak naik motor biar tidak kecapaian, malah rewel, tidak mau naik ojek),” ujar salah seorang penjual jasa angkutan roda dua yang melayani penumpang menuju lokasi Kemping Ceria, beberapa waktu sebelum akhirnya jagoan kecil itu muncul di hadapan meja registrasi.

    Puncak Puspa, memiliki ketinggian 1004 mdpl saja. Namun jika pendakinya adalah anak kecil berusia 4 tahunan dengan tanpa bantuan apapun, bermodalkan semangat dan dukungan dari kedua orang tua dan sang kakak, ini adalah hal yang sangat luar biasa. Sungguh, anak kecil hebat itu telah membuat para orang dewasa yang naik dengan nafas ngos-ngosan merasa malu.

    Airelio Helwa Galuh (4 tahun) namanya tercatat sebagai peserta kemping termuda. Tidak disangka, jika si kecil yang hebat ini akan berhasil sampai di puncak dengan usahanya sendiri.

    Dengan menggali informasi lewat bincang ringan bersama Mardi Achmad (sang ayah), ternyata Mardi dan istri yang memiliki hobi mendaki sejak muda, memang sepakat mendidik anak untuk lebih dekat dengan alam. Ketika ditanya tujuan mengajak kemping kepada anak-anak pun Mardi menyatakan bahwa ia dan istrinya sengaja ingin melatih mental dan fisik anak-anaknya.

    “Tujuan saya mengajak anak kemping adalah melatih mental dan fisik mereka. Menunjukkan bahwa bermain di luar rumah dan mengenal alam dengan lebih dekat itu jauh lebih menyenangkan daripada main gadget. Karena zaman sekarang banyak anak yang kecanduan HP,” ujar lelaki yang tercatat sebagai pegawai BPN Kabupaten Ciamis ini.

    Ternyata, selain Airelio, sang kakak Aurora Hassel pun, sudah lebih dulu diajak berpetualang oleh kedua orang tuanya sejak berusia 4 tahun. Bahkan, Kemping Ceria 27-28 Juli lalu, adalah momen bersejarah bagi Mardi sekeluarga. Sebuah kejutan kecil diberikan bagi sang anak lelaki, yang 26 Juli ternyata berulang tahun yang ke 4.

    “Alhamdulillah, mereka tetap ceria ketika turun gunung. Walaupun setelah masuk mobil keduanya langsung tertidur pulas,” tutur Mardi penuh rasa bangga.

    Satu yang paling berkesan, kata Mardi, “Sepanjang perjalanan menuju Puncak, Airelio begitu senang mencari kayu bakar, dia bilang untuk membuat api unggun.” Mungkin itulah salah satu penyemangat yang membuat anak kecil itu lupa akan lelah, sehingga sampai di puncak dengan riang gembira.

    Mardi pun tidak berhenti bersyukur, kedua anaknya begitu peduli dengan lingkungan. “Ketika melihat orang yang membuang sampah sembarangan, si kecil langsung bilang ‘Ih, Om, jangan sembarangan buang sampah, ya … kotor nanti!’ kalimat itulah yang biasa terlontar dari anak-anak ketika melihat orang yang membuang sampah sembarangan,” kenang Mardi.

    Tidak heran, jika mereka memiliki kemasan permen atau apapun, keduanya lebih memilih menyimpan di saku baju terlebih dahulu, sampai kemudian mereka menemukan tempat sampah dan membuangnya. Keren ya mereka!

    “Sejauh ini,” kata Mardi, “ada beberapa gunung yang sudah dilalui bersama dengan keluarga. Di antaranya adalah Perbukitan Dieng, Gunung Slamet dan terakhir Puncak Puspa,” pungkasnya.

    Luar biasa, keluarga pecinta alam yang bersahaja tetapi penuh inspirasi. Semoga semakin banyak keluarga yang menanamkan cinta alam pada buah hati sejak usia belia.

    Penulis: Diantika IE
    Editor: CIAMIS.info

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi