• FYI

    07 Juni 2020

    Jembatan Gantung Harapan di Cisaga nge-Hits: Warna-warni, Intragrammable dan Mampu Tahan Beban 5 Ton


    Jembatan Gantung Harapan di Sembungjaya, Cisaga, kini tampil lebih berwarna-warni, membuat para milenial mulai tertarik berkunjung karena view-nya yang instagrammable. Jembatan ini pada saat peresmiannya disebut sebagai Jembatan Gantung Perintis dan memiliki berbagai catatan seputar pembangunannya yang terbilang cepat di bulan Februari 2020.

    Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya, M.M., bersama Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, S.I.P., M.Si., meresmikan Jembatan Gantung Perintis yang menghubungkan wilayah Kabupaten Ciamis dengan Kota Banjar tersebut pada Rabu 12 Februari 2020, sekitar pukul 10.05 WIB.

    Jembatan ini terletak di area Leuwi Kedung Gintung, Dusun Sembungjaya, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, yang bertetangga (terpisah sungai) dengan Dusun Karangpucung, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.

    Peresmian berlangsung cukup meriah. Kedatangan Bupati Ciamis dan Walikota Banjar disambut dengan upacara adat Sunda dan penampilan Tari Jaipong. Acara utama berlangsung dengan lancar dan khidmat, dihadiri banyak warga Ciamis maupun Banjar yang tampak antusias.

    Jembatan Gantung Perintis ini dibangun oleh 'Misi Bangun 1.000 Jembatan Gantung untuk Indonesia' yang pendanaannya berasal dari Yayasan Baitul Maal Muamalat Laznas dan Bakrie Amanah. Pekerjaan teknisnya melibatkan para tenaga ahli pembangunan jembatan gantung dari Tim Relawan Vertical Rescue Indonesia.


    Selain menggelar acara peresmian Jembatan Gantung Perintis, saat itu Yayasan Baitul Mal Muamalat Laznas dan Bakrie Amanah juga mengadakan pengobatan gratis kepada 200 orang warga yang membutuhkan dan 20 orang ibu hamil.

    Jembatan Gantung Terpanjang di Jawa Barat

    Jembatan gantung yang dibangun di area Leuwi Kedung Gintung ini merupakan yang ke-93 dari 'Misi Bangun 1.000 Jembatan Gantung untuk Indonesia'. Uniknya, jembatan ini menjadi pencetak sejarah bagi Tim Relawan Vertical Rescue Indonesia, karena saat diresmikan merupakan jembatan gantung perintis terpanjang se-Jawa Barat, dengan jarak sepanjang 160 m.

    “Pembangunan jembatan kali ini merupakan sejarah buat tim kita," ungkap Rizkianda, Komandan Tim Relawan Vertical Rescue, kala itu.

    "Panjangnya 160 meter, jadi kendalanya yang pertama jarak, kedua penarikan sling, ketiga penentuan titik nol, karena jarak sejauh itu pada pandangan mata kosong kelihatan rata, tapi ketika kita tarik nol, ternyata beda tingginya 2 meter dari titik di sana," imbuhnya sambil menunjuk ke ujung jembatan yang ada di wilayah Banjar.

    Mampu Tahan Beban 5 Ton

    Jembatan Gantung Perintis sepanjang 160 meter di Sembungjaya ini dibangun dalam jangka waktu 13 hari. Prosesnya dimulai tanggal 30 Januari 2020 dan selesai pada 11 Februari 2020. Pembangunannya secara teknis menggunakan material yang cukup sederhana, berupa besi UNP 12, sisi-siku 5, sling 12, sling 8 dan ram kawat yang untuk penguncinya memakai klep.

    Penggunaan bahan tersebut sangat berpengaruh pada kekuatan jembatan. Menurut Rizkianda, pimpinan tim, jembatan hanya mampu menahan beban seberat 5 ton. Ia menghimbau warga setempat agar menggunakan jembatan gantung secara bergilir, dengan maksimal 3 orang serta 1 sepeda motor pada setiap giliran.

    Pemakaian yang benar, menurutnya, akan membuat jembatan gantung tersebut awet dan kokoh bertahan untuk 5 sampai 7 tahun lamanya. Sebaliknya, jika masyarakat menggunakannya secara tidak sesuai anjuran maka kemungkinan besar hanya akan bertahan 2 sampai 3 tahun saja.

    Kerja Lembur dan Indahnya Gotong-Royong

    Pembangunan jembatan memakan waktu yang relatif singkat, karena tim relawan bekerja seolah tak kenal lelah siang dan malam. Tim bahkan sampai membuat tenda untuk beristirahat di tepi sungai. Alasannya, "Jika bangun tidur, kemudian cuci muka, maka yang terlihat itu hanyalah tugas dan tanggung jawab yang harus segera diselesaikan," tutur Rizkianda.


    Tak hanya Tim Relawan Vertical Rescue yang bekerja, banyak warga sekitar dan utusan dinas/instansi terkait yang ikut bergotong-royong membantu proses pembangunan tersebut. Tim mengapresiasi warga yang berperilaku begitu baik, sehingga tidak terjadi sesuatu hal yang mengancam jiwa relawan. Selain tentang penyambutan, kearifan warga lokal juga menyimpan kesan tersendiri di hati para relawan.

    “Masyarakat sangat luar biasa, mereka telah membantu kita dalam tugas kali ini. Kita saling bekerjasama, karena memang tujuan kita melakukan ekspedisi ini salah satunya adalah membangkitkan jiwa kegotong-royongan yang telah memudar di negeri Indonesia ini,” puji Rizkianda.

    Tim Relawan mengajak masyarakat sekitar untuk memelihara dan menjaga Jembatan Gantung Perintis dengan sebaik-baiknya agar memberi manfaat maksimal dan mampu bertahan lama.

    Kontributor: Lisnaeni (Mahasiswa STEI SEBI)
    Editor: @ciamis.info

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi