• FYI

    30 September 2021

    Terjebak dalam Pusaran Air, Seorang Remaja Pengunjung Curug Panganten Sadananya Tewas Tenggelam


    Kabar duka datang dari obyek wisata Curug Panganten, yang terletak di Dusun Cukang Uncal RT 02 RW 06, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Seorang pengunjung berusia 14 tahun, Ariq Pasha Muhammad, tenggelam dan meninggal di lokasi wisata alam yang cukup terkenal di Tatar Galuh tersebut. Korban adalah salah satu siswa kelas VIII SMPN 1 Ciamis dan merupakan warga Lingkungan Kalapajajar, Kelurahan Ciamis.

    Mengutip laporan yang dirilis Yulia Eka, salah satu personel Taruna Siaga Bencana yang ikut dalam proses penanganan kejadian, musibah terjadi pada hari Rabu (29/9/2021) sekitar pukul 15.15 WIB, yakni saat korban dan lima orang temannya mengunjungi lokasi tersebut.

    Sebelum kejadian, pada sekitar pukul 14.00 WIB para remaja tersebut sepulang sekolah berkumpul di rumah salah satu teman, dan kemudian berinisiatif untuk main ke Curug Panganten. Mereka berenam berangkat dengan menggunakan 3 sepeda motor dan sesampainya di lokasi wisata tersebut kemudian memutuskan untuk berenang.

    Sumber menyebut, ketika musibah terjadi, 4 orang anak sudah berenang dan 2 orang lagi masih ada di pinggir. Korban Pasha diduga belum terlalu mahir berenang, dan pada saat itu ada pusaran air yang cukup kuat. Remaja malang tersebut terjebak di dalam pusaran selama lebih kurang 20 menit, yang menyulitkan upaya penyelamatan.

    Teman korban mencari pertolongan warga setempat, dan bantuan penanganan evakuasi dilakukan oleh pihak BPBD dan Tagana Ciamis. Selang beberapa saat setelah kejadian, CIAMIS.info menerima berbagai kiriman video upaya penyelamatan yang dilakukan, tetapi nyawa korban tak dapat diselamatkan. Selanjutnya korban dibawa dengan ambulans Puskesmas Sadananya ke RSUD Ciamis, untuk mendapatkan penanganan berikutnya, dan menunggu kehadiran pihak keluarga.


    Diketahui, beberapa waktu terakhir hujan sering turun di kawasan Ciamis, dan debit air sungai sedang cukup tinggi. Kondisi ini patut mendapat perhatian ekstra bagi para pengunjung obyek wisata sungai atau air terjun. Jika hujan turun, atau ada tanda terjadinya hujan di daerah atas, sebaiknya pengunjung menjauhi air terjun atau sungai.

    Di sisi lain, pengunjung yang tidak memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup sebaiknya tidak memaksakan diri berenang, sebab dapat sangat membahayakan. Beberapa pihak menyarankan untuk dibuatnya tanda papan peringatan yang lebih jelas untuk para pengunjung, terutama di lokasi-lokasi wisata yang memiliki risiko terjadinya kecelakaan.

    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi