• FYI

    27 Oktober 2021

    Hindari Penipuan Berkedok Promo Produk, Pemilik Warung di Ciamis Diimbau Lebih Berhati-hati


    Para pemilik atau pengelola toko dan warung di wilayah Ciamis diimbau untuk meningkatkan kehati-hatian jika menerima orang baru yang mengaku sebagai sales dan menawarkan promosi produk dengan bonus yang sangat menarik.

    Meskipun setiap pengelola toko/warung sepatutnya selalu mengedepankan keramahtamahan dan pelayanan maksimal untuk konsumen dan supplier, tetapi sebaiknya tetap mengutamakan kewaspadaan jika akan melakukan transaksi pembayaran kepada orang yang sama sekali baru dikenal.

    Ujang, bukan nama sebenarnya, membagikan pengalaman pahitnya setelah dikelabui oleh dua orang tamu laki-laki yang mengaku sebagai sales dan menawarkan promosi dengan mengatasnamakan salah satu perusahaan distributor. Pemilik warung di Jalan Raya Lumbung-Panjalu ini mengaku menderita kerugian uang akibat penipuan oleh kedua sales gadungan tersebut.

    “Saya kedatangan dua orang sales pada pagi hari, yang satu masih muda, tapi sepertinya sudah berkeluarga, yang satunya lagi sudah tua,” tuturnya pada CIAMIS.info (25/10/2021).

    Kedua sales tersebut dikatakannya menawarkan berbagai produk minuman dalam kemasan, kopi, dan lain-lain, dengan iming-iming akan memberi kulkas showcase, dengan syarat membeli salah satu merek produk tablet hisap vitamin C seharga Rp 2 juta atau sekira 10 pak.

    Untuk menambah daya tarik penawaran, kedua sales tersebut menyebut bahwa pemilik warung cukup membeli satu pak saja produk tablet hisap, sementara 9 pak sisanya boleh diganti dengan produk minuman lain. Kulkas showcase disebut mereka sebagai bagian dari promosi dan pembelian produk hanya formalitas saja. Jika pemilik toko/warung setuju dan memberi uang pembelian, maka kulkas showcase dijanjikan akan dikirim dan dipasang pada pukul 10 siang, dengan mengatasnamakan perusahaan Graha Surya Niaga.


    Nasib nahas, Ujang tergiur dan memberikan pembayaran sebesar Rp 1,2 juta, dengan menerima nota dan menyimpan nomor ponsel para sales palsu tersebut.

    “Saya baru ngeh pada saat sesudah menyerahkan uang dan berniat memotret plat nomor sepeda motor yang mereka pakai, karena ternyata tidak ada plat nomornya,” tutur Ujang kesal.

    Ia segera mengejar para pelaku penipuan tersebut, mencari dan berputar-putar di sekitar kawasan Lengkong Panjalu, Kawali, Ciakar, hingga ke area Pasar Buniseuri dan daerah Hayawang. Namun, jejak para penipu dan motor scoopy abu-abunya tak ditemukan.

    “Saya sedang apes, karena alamat yang diberikan pun ternyata tidak ada. Saat saya searching di Google, nama perusahaan pun ternyata banyak diulas karena terkait kejadian seperti yang saya alami. Saya coba telepon nomor yang diberikan sewaktu di Panjalu, tidak diangkat, bahkan akhirnya tidak bisa dihubungi,” imbuh Ujang.

    Ujang berharap pengalaman yang dialaminya tidak terulang lagi pada para pemilik toko atau warung lainnya. Ia tidak bisa memastikan apakah para pelaku memakai cara semacam hipnotis atau tidak, tetapi yang pasti akibat kejadian ini pihaknya mengalami kerugian materi, serta merasa sangat mangkel. Terlebih lagi, ia baru saja menjalankan usaha warungnya.

    “Saya berbagi pengalaman ini, khawatir jangan sampai terjadi lagi dengan yang lain, apalagi buat yang baru mulai berusaha,” pungkasnya.

    Sumber: RR
    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi