• FYI

    11 Juni 2022

    Curug Salak Cigayam, Potensi Wisata Banjaranyar yang Masih Alami dan Perlu Sentuhan


    Pencarian terhadap alternatif wisata alam di wilayah Tatar Galuh Ciamis seolah tak pernah berakhir. Tak mengherankan, sebab wilayah Kabupaten Ciamis cukup luas dan masih cukup banyak lokasi yang belum terungkap, atau belum terekspos media. Curug Salak Cigayam adalah salah satu di antaranya.

    Curug Salak Cigayam memang belum terkenal jika dibandingkan dengan lokasi-lokasi air terjun lain yang sudah lebih dulu mendapat perhatian masyarakat luas. Curug atau air terjun ini terletak di Kampung Cibatu, Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis. Sejauh ini, pemberitaan tentang Curug Salak Cigayam masih amat minim.

    Penamaan Curug Salak Cigayam menurut para pemuda Kampung Cibatu yang sempat ditanyai, konon berasal dari kondisi lokasi air terjun tersebut yang dulunya banyak ditumbuhi pohon salak. Tak hanya itu, terdapat pohon enau (nira) yang membuat area di lokasi air terjun ini rimbun dan teduh.

    Meski sudah pernah ada penataan alakadarnya dari warga setempat, Curug Salak Cigayam masih belum dapat dikategorikan sebagai destinasi wisata, terutama terkait minimnya kelengkapan sarana atau fasilitas bagi para pengunjung. Diperlukan penelaahan lebih lanjut, mengenai kelayakan atau perlu-tidaknya untuk mendapatkan pengembangan di masa depan.

    Namun demikian, curug ini tetap dapat dijadikan alternatif tujuan jalan-jalan santai warga Kecamatan Banjaranyar dan sekitarnya, untuk sekadar sejenak melepas kejenuhan atau mencari suasana lain di alam bebas.

    Pengunjung yang sudah dapat mencapai lokasi Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar, dapat menuju ke Curug Salak dengan menyusuri jalan desa ke arah utara. Jalan ini melewati lapangan bola dan menuju ke arah Kampung Sirna. Kampung Cibatu sendiri, tempat Curug Salak berada, terletak di sebelah barat Kampung Sirna.

    Sebagai catatan, meskipun perjalanan ke lokasi Curug Salak Cigayam dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, tetapi jika beberapa saat sebelumnya turun hujan, maka kondisi jalan berbatu akan menjadi licin dan sulit dilalui. Pengunjung lebih disarankan untuk berjalan kaki sejauh beberapa ratus meter dari jalan aspal, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5-10 menit saja.

    Curug Salak Cigayam hanya memiliki ketinggian sekitar 6 meter dan jika musim kemarau airnya akan menyusut hingga tampak ‘saat’ alias mengalami kekeringan. Sebaliknya, jika di wilayah ini sebelumnya turun hujan, maka debit air curug akan lebih banyak, meskipun terlihat keruh. Warga setempat membagi pemanfaatan air ini dengan menggunakan selang untuk mengairi kolam, sawah, maupun bak mandi rumah.

    Hingga tulisan ini diterbitkan, belum diterima kabar mengenai pengelolaan lebih lanjut atau pengembangan Curug Salak sebagai tujuan wisata lokal. Pengunjung juga tidak dikenakan tarif pada saat menyambangi lokasi tersebut. Namun demikian, setiap pengunjung dihimbau untuk selalu menghargai nilai-nilai kearifan lokal, menghindari perilaku merusak alam, dan tidak membuang sampah sembarangan.

    Kontributor: @abdulrohmanpriv
    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi