• FYI

    10 Juni 2022

    Yanto Agus Sonjaya: Pahami Tupoksi dan Regulasi, Kades Harus Enjoy Membangun Desa


    Pelatihan kepemimpinan untuk 78 kepala desa terpilih yang diselenggarakan selama 3 hari, Selasa-Kamis (31/5/2022-2/6/2022), bertempat di Aula BKPSDM Ciamis, membawa kesan tersendiri bagi Yanto Agus Sonjaya, Kepala Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

    Yanto Agus menyebut, dibandingkan kegiatan serupa yang pernah diikutinya saat menjabat pada periode pertama, sekarang ini kondisinya mengalami peningkatan dan lebih baik, ditinjau dari segi kenyamanan fasilitas yang disediakan maupun pelaksanaan pelatihannya.

    “Luar biasa. Tahun 2016 saya ikut sewaktu masih dilaksanakan di BKDD, sekarang ini di BKPSDM. Terima kasih kepada Pemkab Ciamis atas ilmu yang diberikan selama 3 hari pelatihan kepemimpinan,” tuturnya.

    Ia berharap materi-materi yang didapatkannya dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Alhamdulillah, bangga menjadi peserta yang meraih nilai tertinggi,” imbuhnya.


    Yanto Agus menyebut, pelatihan tersebut meninggalkan kenangan bersejarah bagi dirinya, sebab dapat berdiskusi dengan rekan-rekannya sesama kepala desa yang begitu hebat, memiliki dedikasi tinggi, dan berpotensi memajukan wilayahnya masing-masing. Ia berharap semua desa pada saatnya mampu berkontribusi untuk mewujudkan visi Kabupaten Ciamis "Mantapnya Kemandirian Ekonomi Sejahtera untuk Semua".

    Terpilih kembali untuk menjabat pada periode kedua (2022-2028) sebagai Kepala Desa Karanganyar, ia menganggap semuanya kembali pada niat awal untuk membangun desa. Berbekal upayanya dalam menyeimbangkan habluminallah dan habluminannas selama ini, ia mengaku tak harus ‘berbagi’ atau memberi materi pada saat mengikuti masa kampanye pemilihan kembali di desanya.

    “Modal utama bagi seorang kepala desa adalah kesetiaan dalam melayani warganya 24 jam sehari, menjalin kedekatan hubungan emosional dengan masyarakatnya, membina keterbukaan, dan tidak membeda-bedakan warga,” ucapnya. Seorang pemimpin, tandasnya, juga sepatutnya tidak hanya hanya memerintah dari atas, melainkan bekerja bersama dengan semua warganya.

    Diakuinya, teori dan implementasi kepemimpinan pada saat mengelola pemerintahan di tingkat desa kadangkala tidak berjalan selaras sepenuhnya. Alih-alih menyampaikan hal-hal yang serba utopis, ia memilih meningkatkan kualitas komunikasi dengan warga, sehingga jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan program akan dapat dipahami dengan lebih baik.

    “Posisi kepala desa dalam melaksanakan tugasnya harus enjoy, menikmati, jangan merasa tersiksa,” tambahnya.

    Ditambahkannya pula, kerja seorang kepala desa harus didasari dengan memahami terlebih dahulu dua hal, yakni tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dan regulasi. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa menjadi kades berarti berada di 'lahan basah', tetapi sebenarnya saat ini banyak aturan dan pengawasan yang membatasi kewenangan seorang kepala desa.


    "Saat ini, pengelolaan keuangan desa harus dijalankan berdasarkan Permendagri, sehingga ada PPKD, TPK, dan pihak-pihak yang mengawasi. Saat uang masuk ke desa, kades tidak menguasai secara sepenuhnya," ungkapnya.

    Jika sudah bekerja sesuai dengan semua pedoman dan aturan, menurutnya, seorang kades tidak harus merasa takut dalam menjalani posisinya, dan tidak harus waswas terjerat kasus di kemudian hari.

    Terkait program kerja ke depan di desanya, Yanto Agus menyebut akan memprioritaskan untuk meneruskan pembangunan infrastruktur yang baru tercapai 80% pada periode pertama. Ia akan tetap berpegang pada cita-cita menyejahterakan masyarakat Desa Karanganyar, sejalan dengan visi Kabupaten Ciamis.

    Salah satu tantangan terbesar untuk desa saat ini, tambahnya, adalah sumber daya manusia. Pembangunan desa tidak cukup dengan hanya mengandalkan pemimpin yang maju ke depan, melainkan harus melibatkan seluruh warganya. Solusi untuk hal tersebut adalah dengan pemberdayaan warga, yang tentunya tidak bisa berlangsung secara instan terasakan hasilnya.

    Diingatkannya, program pembangunan desa akan selalu menemui berbagai tantangan. Menyikapi hal ini, ia mengajak seluruh komponen untuk bersama-sama memahami masalah yang ada dengan sebaik-baiknya, agar mendapatkan solusi terbaik sebagai penyelesaiannya.

    Source: @yantoagus07
    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi