• Ads

    08 September 2025

    Hadiri Tradisi 'Ngikis', Siswa Madrasah di Cidolog Turut Lestarikan Budaya dan Jati Diri Bangsa


    Tradisi 'Ngikis' yang merupakan agenda rutin tahunan setiap bulan Rabiulawal, kembali diselenggarakan pada hari Senin (8/9/2025), bertempat di Situs Budaya Joglo, Dusun Karang Jetak, Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

    Kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, pegiat budaya, dan aparat pemerintahan setempat, serta berbagai elemen masyarakat.

    Berbaur dengan warga yang khidmat mengikuti kegiatan ini, turut hadir para siswa dan guru yang berasal dari sekolah di wilayah sekitar. Kehadiran para siswa tersebut adalah untuk melihat secara langsung pelaksanaan tradisi 'Ngikis' dan pencucian benda pusaka di lingkungan Cagar Budaya Situs Joglo.

    Rangkaian tradisi 'Ngikis' diawali dengan melakukan tawasul akbar, dzikir, dan memanjatkan doa bersama untuk arwah leluhur, yaitu Kiyai Buyut Mangun Tapa Wijaya Kusuma beserta para pengikutnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di area makam atau petilasan. Acara selanjutnya, yakni prosesi pencucian benda pusaka, dilaksanakan di kediaman juru kunci situs.


    Terkait keikutsertaan para siswa, salah satu sekolah yang mengirimkan anak didiknya, yakni MTs Asysyifaa Cidolog, menyebut kegiatan ini dapat menjadi edukasi budaya bagi para siswanya.

    Pihak sekolah juga mengungkapkan, ikut melestarikan tradisi 'Ngikis' bukan hanya bermakna menjaga warisan leluhur, tetapi juga dapat menjadi sumbangsih dalam merawat jati diri bangsa. Para siswa diharapkan dapat mengambil hikmah, menjaga nilai budaya, serta tetap berpegang pada iman dan syariat dalam menjalani kehidupan.

    Lebih jauh, Kepala Madrasah MTs Asysyifaa Cidolog Hj. Tuti Rahmawati, S.Pd., M.Pd., juga menekankan pentingnya keikutsertaan ini sebagai pendidikan karakter pada anak didik, di antaranya untuk menanamkan rasa kebersamaan dalam bermasyarakat.

    "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Tradisi Ngikis dan pencucian benda pusaka bukan hanya sekadar acara budaya, tetapi juga sarana pendidikan karakter bagi para siswa untuk mengenal sejarah, menghargai leluhur, serta menjaga nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat," tuturnya.

    Ditambahkannya, keikutsertaan para siswa sejalan dengan P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin) bertema Kearifan Lokal yang mengintegrasikan pembelajaran Seni Budaya, IPS, dan Pendidikan Pancasila.

    Kontributor: @mtsasysyifaacidolog
    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi