• FYI

    17 Januari 2017

    Yuk, Melancong ke Cireong! Nikmati Alam Hadirkan Tenteram

    Sedang jenuh dengan rutinitas harian yang monoton atau irama kerja yang sibuk serta melelahkan? Berharap bisa menghindar sejenak dari padatnya jadwal sekolah atau perkuliahan? Atau sekedar ingin mengendapkan jutaan kegalauan yang seakan tak berkesudahan? Ah, Anda mungkin memang membutuhkan refreshing tingkat tinggi di tengah suasana alami yang menenangkan.


    Gemericik aliran air Sungai Cireong di balik rimbunnya lembah Gunung Sawal mungkin bisa menjadi jawaban. Destiani Efendi dengan sepenuh hati menuliskan panduannya di laman sportourism.id. Baginya, petualangan ke Sungai Cireong bukan semata pencarian hawa segar pelepas kepenatan, tetapi juga sekaligus pembuktian potensi wisata alam di Ciamis yang ternyata dekat, memikat dan hemat.

    “Berwisata di daerah sendiri tidak perlu ongkos mahal,” ungkap Destiani, “yang penting bisa merasakan kebersamaan dan kebahagiaan, karena -sejatinya- itu cukup dengan menjaga keseimbangan hidup dan menikmatinya sepenuh hati.”

    Sungai Cireong terletak di Desa Sukaresik, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis. Jaraknya hanya sekitar 6 kilometer saja ke arah utara dari jalur jalan nasional Sindangkasih. Sungai tersebut tersembunyi di kaki Gunung Sawal dan berdampingan dengan Gunung Golkar. Udara sejuk khas pegunungan akan terasa dominan merasuki rongga dada, segar dan menyehatkan karena limpahan oksigen dari pohon-pohon yang menjulang di sepanjang perjalanan. Lokasi yang berada di dataran tinggi ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraaan roda dua maupun roda empat, meskipun melalui akses jalan yang kecil dan menanjak. Jika mendapat kesulitan karena masih minimnya rambu penunjuk jalan, sebaiknya bertanya pada warga setempat.


    Berwisata ke kawasan Sungai Cireong memang nyaris tak mengeluarkan biaya, kecuali Rp. 2.000 untuk parkir motor dan membayar makanan, itu pun jika membeli di kios-kios yang berjejer di lokasi parkir. Tidak ada tiket masuk lokasi alias gratis! Terlepas dari namanya yang unik, sungai ini kian ramai dikunjungi orang, terutama kaum muda, bahkan pada saat sedang diguyur hujan sekalipun. Kejernihan aliran airnya menjadi pesona tersendiri, ditambah dengan pemandangan alam sekitar yang indah dan masih belum banyak terjamah.


    Sungai yang bermuara di Sungai Citanduy ini dihiasi bebatuan berukuran besar dan kecil yang membelah arus air sungai dan di beberapa tempat membentuk semacam kolam yang dapat dipakai berenang. Terdapat pula batu yang disebut ‘Batu Gajah’ dan ‘Batu Cinta’ karena bentuknya. Lokasi ini tidak malu-maluin jika dipajang sebagai background untuk foto selfie generasi milenia yang sedang bertandang. Latar arus sungai dan hamparan batu memang menghasilkan gambar yang menarik untuk dibagikan di media sosial.


    Sebagai sebuah pemikiran, penambahan spot-spot buatan bernuansa alami untuk selfie, tanpa mengganggu keaslian lokasi, tentu akan menambah daya tarik bagi para pengunjung. Efek penyebaran foto di medsos terhadap kunjungan sudah terbukti di berbagai destinasi. Fasilitas-fasilitas tambahan lainnya juga sebaiknya diusahakan, termasuk tersedianya kuliner yang memadai. Sebagai sebuah wacana, pengelolaan lokasi oleh warga atau badan usaha milik desa mungkin dapat dipertimbangkan.

    Tertarik untuk datang? Mari berterima kasih kepada Tuhan dan alam, dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi merusak keindahan Sungai Cireong yang menawan.

    (diolah dari tulisan @destiefendi, editor: @urang_ciamis)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi