• FYI

    31 Desember 2019

    Nobar Film 'Toleransi Masyarakat Susuru', Edukasi Indahnya Hidup dalam Keberagaman


    Acara pemutaran film pendek ‘Toleransi Masyarakat Susuru’ berlangsung di Ruang Audio Visual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, Senin (30/12/2019) siang. Kegiatan nobar (nonton bareng) ini merupakan bentuk apresiasi atas hasil karya para siswa SMKN 1 Rancah yang telah menjadi juara pertama pada lomba film dokumenter yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

    Kegiatan dihadiri Rektor Unigal, para pejabat dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, perwakilan SMKN 1 Rancah, tokoh agama, panitia dari Nonoman Galuh dan pihak terkait lainnya. Tak kurang dari 150 orang partisipan mengikuti kegiatan tersebut. Seusai acara 'nonton bareng', para peserta diajak menyimak diskusi atas film tersebut, dengan melibatkan tokoh lintas agama.


    Film pendek ‘Toleransi Masyarakat Susuru’ mengambil setting tempat di Dusun Susuru, Desa Kertajaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis. Karya dokumenter tersebut memotret kehidupan sebuah dusun yang dihuni para pemeluk agama Islam, Kristen dan penghayat Sunda Wiwitan.

    Masyarakat Susuru tetap dapat hidup harmonis dan berdampingan secara damai di atas keberagaman. Hal ini menjadi sangat menarik, apalagi kondisi Indonesia sempat diwarnai banyaknya ujaran kebencian dan ancaman perpecahan. Kehidupan di dusun ini merupakan contoh indahnya kehidupan sambil bertoleransi.

    Pemutaran film 'Toleransi Masyarakat Susuru' mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Tak kurang Rektor Unigal, Yat Rospia Brata, yang juga Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis, mengungkapkan rasa gembiranya atas pelaksanaan kegiatan seperti ini yang dinilai masih jarang dilaksanakan di Ciamis.


    Nadia Pamugi, Duta Literasi Jawa Barat, yang ikut menyaksikan kegiatan tersebut menyatakan rasa bangga atas kreasi film hasil karya anak muda Ciamis. "Sangat bagus, apalagi ini menayangkan film yang mengajarkan pada kita nilai toleransi," tuturnya.

    Tak lupa, ia mengajak masyarakat Kabupaten Ciamis untuk memanfaatkan Ruang Audio Visual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis yang baru saja diresmikan. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk menayangkan bentuk kreasi apapun yang bersifat positif, dengan memperhatikan prosedur dan mengajukan izin penggunaan terlebih dahulu.

    Penggunaan ruangan tersebut bagi Nadia juga merupakan kesempatan yang baik untuk mengajak masyarakat menjadi anggota Perpustakaan Daerah Ciamis. Syarat untuk menjadi pemustaka sangatlah mudah, cukup membawa fotocopy KK dan melengkapi administrasi pendaftarannya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi