• FYI

    15 September 2020

    Sempat Bikin Heboh dan Panik, Ular Berbisa Nahas Akhirnya Tewas Mengenaskan


    Warga RT 03 RW 08 Lingkungan Pereng, Kelurahan Benteng, Kecamatan Ciamis, Selasa sore (15/8/2020) dihebohkan oleh kemunculan ular berbisa yang diduga berjenis king kobra (Ophiophagus hannah). Dugaan ini didasarkan warga pada ukuran tubuh dan karakteristik yang tampak pada binatang berbisa tersebut.

    Kejadian ini ternyata merupakan kemunculan ular berbisa yang ketiga kalinya dalam kurun waktu sekitar tiga bulan terakhir, menurut penuturan warga. Pada kemunculan pertama dan kedua, diduga anak-anak king kobra yang datang dan masuk ke rumah warga. Kemudian, muncul lagi ular yang lebih besar dan langsung dikepung warga.

    Nahasnya, diduga akibat keresahan (atau kepanikan) dan ketidaksanggupan warga untuk melakukan penangkapan hidup-hidup, semua ular tersebut berakhir nasibnya dengan kematian.

    Selasa (15/8/2020), sekira waktu asar, seekor ular muncul lagi dengan ukuran cukup besar. Upaya warga untuk memburunya gagal, karena sang ular melarikan diri ke arah kebun. Ular tersebut diduga merupakan king kobra jantan dan sedang mencari pasangannya. Pasangan yang dimaksud, yakni ular yang sebelumnya sudah terlebih dulu muncul dan tewas terbunuh.

    Sang ular ternyata malam harinya kembali lagi ke area pemukiman warga dan memasuki sebuah bangunan TK. Penampakan ular yang sedang menyeberang jalan dilihat pertama kali pada sekitar pukul 18.30 WIB oleh salah seorang warga. Ia kemudian memberitahu warga lainnya, yang lokasi rumahnya paling dekat.

    Tulung yeuh, aya oray deui!” (Tolong, ada ular lagi! - Bahasa Sunda, Red.) teriak Bi Yani spontan, memanggil Mang Ujang, suaminya. Segera saja, kehebohan tersebut mengundang warga lainnya yang berdatangan ke lokasi.

    Ular nahas sepanjang lebih kurang 2,5 meter tersebut akhirnya tewas pada sekitar pukul 20.00 WIB. Meskipun sempat diusahakan untuk dijerat, tidak ada tenaga berpengalaman yang mampu atau berani menangkap ular tersebut hidup-hidup, sementara warga sangat khawatir akan keselamatan jiwa jika ular berbisa tersebut masih berkeliaran.

    Nadia, salah satu warga setempat, mengaku merasa ngeri dengan adanya ular yang masuk ke pemukiman. Ia menduga terdapat banyak faktor penyebab kemunculannya. “Mungkin habitatnya yang mulai terancam atau kekurangan makanan,” tuturnya.

    Ia berharap kemunculan ular berbahaya ke pemukiman warga seperti ini tidak terjadi lagi. Namun demikian, di sisi lain ia juga berharap habitat hewan itu tetap terjaga dan jangan sampai terganggu. Kondisi tersebut, tuturnya, agar kedua pihak sama-sama merasa aman.

    Menanggapi postingan ini di laman instagram @ciamis.info, terdapat respon dari para pegiat komunitas reptiler yang masuk melalui layanan perpesanan dan menyayangkan kejadian yang menimpa ular king kobra nahas tersebut. Teguh Sucipta, pegiat dari komunitas reptiler Ciamis misalnya, amat menyayangkan kejadian tragis yang menimpa ular tersebut.

    Ia mengingatkan bahwa ular king kobra termasuk daftar apendix hewan langka dan dilindungi. Sebenarnya, menurut Teguh, komunitasnya sudah cukup sering melakukan proses rescue terhadap ular bersama Damkar Ciamis. Warga diharapkan melapor pada pihak yang berkompeten jika menemukan kemunculan ular berbisa di lokasinya.

    Senada dengan Teguh, Ketua Komunitas Reload (Reptile Lover Addiction) Ciamis, Joehanes Liem, menyatakan bahwa king kobra (Ophiophagus hannah) merupakan hewan yang sedang berada di dalam perlindungan undang-undang. Ia sangat menyesalkan tewasnya ular king kobra. Ke depannya, ia berencana melakukan sosialisasi lagi ke tiap daerah untuk mengedukasi masyarakat tentang penanganan kemunculan ular berbisa.

    "Kami juga sebenarnya memiliki tim cepat tanggap (Snake Rescue) untuk mengatasi masalah seperti ini," ungkapnya.

    Sebagai informasi, Komunitas Reload Ciamis dapat ditemui secara daring di laman instagram @reload_ciamis. Sedangkan edukasi reptile kepada publik secara rutin dilakukan komunitas ini pada setiap hari Sabtu pukul 19.00 WIB, bertempat di Alun-alun Ciamis.

    Kontributor: Nadia Ainur
    Editor: @ciamis.info

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi