• FYI

    27 Mei 2021

    Penuh Makna, Jamaah Masjid Al-Ihsan Kujang Berbagi Shadaqah Makanan seusai Salat Gerhana Bulan


    Masjid Al-Ihsan yang terletak di kawasan Pondok Pesantren Islam 109 Kujang, Cikoneng, menyelenggarakan salat gerhana bulan pada hari Rabu (26/5/2021), sebagaimana masjid-masjid lainnya di kawasan Tatar Galuh, Ciamis, Jawa Barat. Diketahui, peristiwa alam gerhana bulan total ini, yang populer disebut ‘super blood moon’, mendapat perhatian masyarakat luas Tatar Galuh Ciamis dan mendorong kaum muslimin untuk bersama-sama mendirikan salat gerhana bulan sebagaimana yang dituntunkan oleh ajaran agama Islam.

    Salat khusuf (salat gerhana bulan) tersebut dilaksanakan selepas waktu maghrib, bertempat di ruangan dan halaman Masjid Al-Ihsan, Jl. Lokasana No. 09, RT 04 RW 02, Dusun Kujang, Desa Kujang, Kecamatan Cikoneng, Ciamis.

    Bertindak sebagai imam dan khatib, Ustaz Isa Anshari dari pondok PPI 109 Kujang. Dalam uraian khutbahnya, ia mengajak jamaah untuk memperbanyak takbir, tahlil, dan istigfar selama berlangsungnya gerhana, menyeru salat berjamaah, mendirikan salat gerhana bulan, mengumpulkan dan membagikan shadaqah, serta memanjatkan syukur ketika bulan telah kembali terbuka.

    Pelaksanaan salat khusuf dihadiri oleh masyarakat sekitar yang tumpah ruah di lokasi Masjid Al-Ihsan Kujang. Menurut penuturan warga, hal tersebut memang sudah biasa berlangsung demikian. Setiap pelaksanaan salat gerhana pasti diikuti oleh banyak jamaah, mulai dari kalangan orang tua, dewasa, remaja, hingga anak-anak, dan bahkan bayi sekalipun dibawa serta.

    “Kalau salat gerhana, mesti (pengunjung) mesjidnya overload sampai ke halaman mesjid,” tutur Nurlaila, salah satu warga setempat pada CIAMIS.info (26/5/2021).

    Tak hanya berangkat dengan berbekal perlengkapan salat dan uang infaq, jamaah Masjid Al-Ihsan Kujang juga membawa berbagai makanan untuk dibagikan. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, untuk melakukan shadaqah ketika sedang berlangsung gerhana, sebagaimana yang termaktub di dalam keterangan.

    “Alhamdulillah, makanan melimpah, sampai kita packing dulu sebagian untuk memudahkan saat dibagikan. Sisanya kita suguhkan di piring-piring,” imbuh Nurlaila.

    Makanan yang dibawa jamaah merupakan snack atau kudapan ringan, dan tidak diadakan acara makan besar. Tercatat, jumlah snack yang dikemas mencapai 600 bungkus, dan dibagikan selepas menunaikan salat gerhana. Sementara itu, sisa makanan yang masih ada disajikan untuk mereka yang tidak langsung pulang seusai salat, dan dapat dinikmati bersama-sama. Beragam jenis makanan tersebut meliputi buah-buahan, seperti salak dan pisang, maupun agar-agar, roti dan lain sebagainya.

    Kegiatan berbagi shadaqah makanan pada saat gerhana bulan di Masjid Al-Ihsan Dusun Kujang ini merupakan sebuah keunikan tersendiri yang penuh makna, serta tidak selalu terdapat di tempat-tempat yang melaksanakan salat gerhana. Di samping menjadi amal kebaikan individual, tradisi ini dapat mempererat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian sosial sesama warga.

    Kontributor: @rumah_jahit_katumbiri
    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi