• FYI

    07 Juli 2021

    Tak Gentar Digempur Pandemi, Petani Muda Lakbok ini Tetap Produksi Mesin Perontok Padi


    Kehadiran pandemi Covid-19 telah banyak menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya menjadi masalah serius di bidang kesehatan, pandemi juga memengaruhi pelaku kegiatan ekonomi, mulai dari yang berskala besar sampai yang masih tergolong mikro. Daya beli konsumen yang menurun, ditengarai merupakan salah satu penyebab bergugurannya berbagai usaha besar dan kecil.

    Miftahurrohman, akrab dipanggil Miftah, pembuat mesin perontok padi minimalis dari Lakbok, Ciamis, termasuk di antara para pelaku usaha yang relatif beruntung. Meskipun digempur pandemi, ia mengaku tak terlalu mengalami kesulitan dalam hal pemasaran hasil produksi. Namun, tak urung wabah virus corona yang berkepanjangan ini memberi dampak juga dalam hal penyediaan bahan baku.

    “Pengaruh adanya pandemi, kalau di bidang penjualan bisa dikatakan stabil, yang susah di bahan baku, besi dan lain-lain harganya naik luar biasa, yang otomatis memengaruhi harga jual ke petani, akhirnya ya petani yang kena imbasnya juga,” ungkapnya pada CIAMIS.info.

    Miftah terus melanjutkan kegiatan produksi di workshop-nya yang terletak di RT 14 RW 04 Dusun Baregbeg, Desa Baregbeg, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Sehari-hari, ia dibantu oleh 8 orang pekerja yang berasal dari para pemuda setempat.

    Baik dirinya maupun para pemuda yang membantu proses produksi mesin perontok padi minimalis hasil kreasinya, merupakan para petani muda yang akrab dengan aktivitas bertani. Sebagaimana diketahui, kawasan Lakbok dikenal sebagai lumbung padi di Kabupaten Ciamis.

    “Kalau musim pekerjaan di sawah, mereka ada yang izin pekerjaan sawah dulu, karena yang terlibat di bengkel saya semuanya petani dan masih muda-muda,” ujar Miftah.

    Miftah mengaku, inisiatif pembuatan mesin perontok padi minimalis juga didorong oleh latar belakangnya sebagai anak petani yang meneruskan kegiatan bertani dari orang tuanya. Ia melihat orang tuanya dan orang-orang di sekitarnya masih menggunakan proses manual pada saat musim panen. Hal itu mendorongnya untuk membuat alat perontok padi minimalis yang kemudian mendapat apresiasi dan diminati para pemesan.

    Pemuda berusia 31 tahun ini merupakan lulusan MI Baregbeg, MTsN Lakbok dan MA Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar. Selepas sekolah menengah atas, ia melanjutkan kuliah di IAINU Kebumen, sembari mondok di Pondok Pesantren Riyadlotul 'Uqul Nampudadi Kebumen.

    Kini, ia dibantu kawan-kawannya terus berkreasi memproduksi mesin perontok padi minimalis yang sangat berguna bagi para petani di saat musim panen tiba. Tak hanya itu, ia juga mencoba mengembangkan produk lainnya yang masih berhubungan dengan alat pertanian.

    Terkait mesin perontok padi minimalis yang diproduksinya, ia mengungkapkan, alat tersebut tergolong ringan dan mudah dibawa ke areal persawahan, bahkan yang letaknya jauh dari jalan. Beban totalnya hanya 40 kg, terdiri atas alat perontok seberat 25 kg, dan mesinnya 15 kg. Alat perontok buatannya tergolong portable, dapat dilepas atau dipisah, sehingga mudah dibawa ke sawah. Pengoperasiannya pun cukup mudah, dan bahkan dapat dilakukan oleh perempuan.

    Alat perontok padi minimalis tersebut dipatoknya seharga Rp 3,5 juta, sehingga cukup terjangkau oleh para petani. Para calon pembeli dapat memesan via toko online lazada, tokopedia, shopee, dan bukalapak, dengan kata kunci pencarian ‘mesin perontok padi minimalis’. Mesin ini telah pula mendapat pengujian dari lembaga/instansi terkait agar sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi alat pertanian.

    Miftah mengaku produk hasil kreasinya sudah dikirim ke hampir seluruh daerah di Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, dan pernah juga ke Jambi, Padang, Riau, Lampung dan daerah lain di Sumatera, serta ke Sulawesi.

    Ia berharap mesih buatannya dapat ikut berkontribusi bagi dunia pertanian Indonesia.

    “Lakbok adalah lumbung padi Ciamis, sudah seyogyanya kami petani harus berinovasi dan berkreasi untuk tatanan negeri,” pungkasnya.

    CP: 0853-1436-4076
    Penulis: @ciamisnulis
    Editor: @ciamis.info

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi