• FYI

    22 Maret 2022

    Nyepuh Kembali Digelar Khidmat di Dusun Ciomas, Tradisi Sambut Ramadan yang Sarat Makna dan Nilai Kearifan Lokal


    Masyarakat Dusun Ciomas, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, kembali menyelenggarakan tradisi Nyepuh pada hari Senin (21/3/2022), dengan puncak acara dilaksanakan di area Makam Kiai Haji Panghulu Gusti yang berada di kawasan hutan keramat di dusun tersebut. Kiai Haji Panghulu Gusti merupakan tokoh penyebar agama Islam dan leluhur yang amat dihormati di Dusun Ciomas.

    Tradisi Nyepuh diselenggarakan untuk membersihkan diri dari sifat-sifat buruk, terutama menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi ini merupakan penghormatan terhadap amanat dari Kiai Haji Panghulu Gusti, dan mengandung nilai-nilai kearifan lokal tentang pentingnya belajar dari orang yang lebih tua atau para sepuh, agar semakin bijak dalam mengarungi kehidupan.


    Kiai Haji Panghulu Gusti selalu meminta warga setempat untuk selalu memperhatikan hutan dan melestarikannya. Makam leluhur Ciomas ini terletak persis di tengah-tengah hutan keramat Sukarame seluas lebih kurang 35 hektar yang masih terjaga kelestariannya hingga kini.

    Sebelum pelaksanaan Nyepuh, masyarakat Dusun Ciomas terlebih dulu menggelar tawasulan di rumah Juru Kunci (kuncén) almarhumah Ibu Siti Maryam, dengan tujuan memohon keselamatan, kelancaran, dan keberkahan dalam kegiatan ini.

    Seusai tawasulan, warga kemudian berangkat ke Makam Kiai Haji Panghulu Gusti, dengan berjalan kaki dan sambil melantunkan salawat, diiringi kesenian gembyungan.


    Saat memasuki area hutan keramat, pengunjung akan menemukan sumber mata air Geger Emas yang terjaga kelestariannya hingga kini. Para peziarah menggunakan mata air ini untuk berwudu, bahkan dapat pula mandi, dengan tujuan membersihkan diri dari penyakit lahir dan batin.

    Prosesi Nyepuh berlanjut dengan berziarah, ber-tawasul dan berdoa di Makam Kiai Haji Panghulu Gusti. Setelah melaksanakan kegiatan tersebut, puncak ritual dilaksanakan berupa penanaman bibit pohon. Rangkaian ziarah kubur dan penanaman pohon ini mengandung makna sebagai pépéling atau pengingat bahwa setiap manusia pada akhirnya akan mati dan kembali ke asalnya, sehingga sepatutnya selalu mengisi kehidupan dengan banyak menanam kebaikan atau melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi sesama.


    Tradisi Nyepuh ditutup dengan sesenting tilu congcot atau membagikan nasi tumpeng ke semua peserta dan makan bersama di rumah Juru Kunci Hutan Sukarame. Tradisi ini mengajarkan kepada warga bahwa selain menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan dan alam semesta, yang tak boleh dilupakan tentunya memelihara keharmonisan silaturahmi dengan sesama manusia. Makan bersama dapat menjalin kebersamaan dan kedekatan sebagai sesama keluarga besar.


    Turut hadir dalam pelaksanaan tradisi Nyepuh tahun 2022 ini, Kepala Desa Ciomas, Kepala Desa Panjalu, para pejabat dari Disbudpora Kabupaten Ciamis dan jajaran, tokoh agama dan tokoh masyarakat, Babinsa Koramil Panjalu, Bhabinkamtibmas Panjalu, perwakilan dari Polhut Jabar, KIM Ciomas, dan warga setempat.

    Kontributor: @kim_ciomas
    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi