• FYI

    23 Maret 2022

    "Pencuri", Sebuah Sajak dari Nadila Sofia Inayati


    Fenomena sosial kerap menjadi pemicu lahirnya karya tulis yang mengartikulasikan keresahan dan kegelisahan penulisnya. Penulis-penulis muda Ciamis meluahkan rasa yang terpendam itu dalam rangkaian kata, bagian upaya ‘speak up’ yang kadang terbungkam oleh ketidakberdayaan dan kungkungan ‘kelaziman yang dipaksakan’ yang sudah sedemikian membudaya, dalam definisi yang kerap tak nyaman untuk dibicarakan secara terbuka.

    Nadila Sofia Inayati, seorang mahasiswi jurusan Manajeman Haji dan Umroh, mengaku sudah menyukai menulis sajak sejak kecil. Penulis muda dari Mandalawangi, Tanjungsari, Rajadesa, ini mencoba melukiskan keberadaan sosok yang ‘ada tapi kerap dianggap tiada’, dalam karyanya, “Pencuri”, ini.

    PENCURI

    Banyak pencuri berdasi
    seakan perbuatannya tidak berarti
    padahal mereka merusak generasi
    Semua warga dipaksa untuk memilih
    Seakan mereka pantas untuk dipilih
    Memberikan janji yang berlebih
    Demi meraih banyak simpati
    Seakan mereka akan bekerja tanpa pamrih
    Berpakaian rapi dan bersih
    Seakan mereka bekerja dengan gigih
    Pulang dengan wajah yang letih
    Padahal mereka sibuk menghitung gaji
    Semua warga hanya bisa pasrah tertindih
    Meratapi nasib yang perih
    Melihat pemimpin yang dipilih
    Tidak tahu terima kasih
    Memakan uang warga yang memilih
    Tanpa ada rasa belas kasih
    Berjalan hilir mudik sembari hahah hihih
    Ketika pertanggungjawaban ditagih
    Semua berdalih
    Sampai kapan kita akan seperti ini?
    Membiarkan pencuri terus beraksi
    Tunduk seakan tidak mengetahui
    Seperti tidak memiliki hak asasi


    Semoga karya-karya lain semakin banyak tampil di CIAMIS.info ini ke depannya. Jika kamu suka menulis puisi dan fiksi, silakan kirimkan karyamu via email ke tj14m15@gmail.com atau DM via instagram terlebih dulu ke @ciamis.info.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi