• FYI

    27 Desember 2022

    Respon Laporan Warga, Personel Damkar Kab. Ciamis Pos WMK Kawali Evakuasi King Kobra


    Keberadaan reptil berbisa kadangkala muncul di lingkungan permukiman manusia tanpa diduga-duga. Jika salah bereaksi, maka interaksi di antara kedua jenis makhluk hidup akan berakhir dengan kabar menyedihkan. Tak jarang, reptil yang segera divonis sebagai ‘berbahaya dan mematikan’ itu segera dieksekusi mati untuk alasan keamanan dan keselamatan manusia.

    Sejatinya, masih ada jalan lain untuk menyelamatkan makhluk Tuhan yang mungkin ‘tersesat’ dalam perjalanannya tersebut, sehingga berada di lokasi yang rawan ‘kesalahpahaman’ dalam pemikiran dan pandangan manusia. Syaratnya, penyelamatan harus dilakukan oleh mereka yang memiliki kemampuan atau keahlian untuk melakukannya.

    Yayan (27) warga RT 009 RW 014 Bangbayang Kidul, Desa Bangbayang, Cipaku, Ciamis, pada hari Minggu (25/12/2022) sekitar pukul 11.00 WIB, sedang membersihkan halaman rumahnya, aktivitas yang biasa dilakukan sebagaimana biasanya. Betapa kaget dirinya, ketika menemukan seekor ular sepanjang kurang lebih 2 meter, yang kemudian diketahui berjenis King Kobra (Ophiophagus hannah), sedang berjemur di halaman rumahnya tersebut.

    Tak ingin melakukan penanganan sendiri, dan khawatir ular tersebut dapat membahayakan manusia, Yayan segera berinisiatif melaporkan penemuan tersebut ke pihak Damkar Kabupaten Ciamis Pos WMK (Wilayah Manajeman Kebakaran) Kawali. Sebagaimana diketahui, personel Damkar tak hanya siaga melakukan penanganan pemadaman kebakaran, tetapi juga dibekali kemampuan untuk menyelamatkan manusia maupun hewan yang membutuhka pertolongan.


    Pos WMK Kawali segera merespon laporan Yayan dengan mengirimkan dua personel, Adam dan Rizal, yang segera meluncur menggunakan sepeda motor ke lokasi. Sementara itu personel siaga, Tresna, berada di Pos WMK Kawali untuk dukungan atas giat penyelamatan tersebut.

    Kedua personel Damkar Ciamis berhasil melakukan evakuasi ular King Kobra tersebut dalam waktu relatif singkat. Sekitar pukul 11.30 WIB, keadaan dinyatakan aman dan kedua anggota Damkar segera kembali ke Pos WMK.

    Evakuasi ular berbisa menjadi jalan tengah untuk menghindarkan hal-hal yang tak diinginkan. Belajar dari pengalaman dan pemberitaan terkini, bahkan gigitan dari bayi ular kobra yang masih kecil pun dapat mengakibatkan kematian manusia. Sementara itu, eksekusi atau pembunuhan terhadap ular bukan jalan yang bijaksana, jika ada alternatif lainnya.

    Keberadaan personel Damkar Kabupaten Ciamis yang memiliki kemampuan untuk rescue atau evakuasi terhadap hewan berbahaya atau berbisa, dengan didukung peralatan keselamatan diri yang memadai, menjadi solusi yang diberi apresiasi positif warga.

    “Harus diapresiasi yang menangkap ularnya, sebab King Kobra mah satu gigitan kecil pun bisa berisiko kematian. Sekelas mantan krunya Panji Petualang saja bisa jadi korban. Mohon para pemimpin Ciamis memberi apresiasi untuk pahlawan yang menyelamatkan warganya seperti ini,” tutur akun @baragaluh mengomentari giat ini.

    Foto: @damkarkab.ciamis
    Edito: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi