PMI Kabupaten Ciamis menindaklanjuti arahan dari pengurus pusat dengan mengirim satu unit tangki air bersih beserta dua personel untuk melaksanakan giat bakti kemanusiaan di wilayah terdampak bencana alam, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Unit tangki air bersih yang dikirim oleh PMI Kabupaten Ciamis bergabung dengan unit-unit yang berasal dari berbagai wilayah lain, dan akan melayani kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak bencana hingga pasokan air bersih di lokasi-lokasi tersebut kembali normal atau stabil.
Sebanyak 31 unit tangki air bersih ini, dan bantuan logistik lainnya, diberangkatkan pada hari Minggu (7/12/2025) dari Dermaga 5 IKT Domestik Tanjung Priok, Jakarta, untuk berlayar menuju Aceh. Sebelumnya, PMI juga telah mengirim 29 unit tangki air bersih, sehingga total keseluruhan sudah mencapai 60 kendaraan yang dikerahkan untuk melayani kebutuhan masyarakat terdampak bencana.
Dua personel PMI Ciamis yang berangkat bersama unit tangki air bersih, atas nama Sukma Brata Manggala dan Feby Fuji Akbar, dikabarkan masih berada di atas ‘Kapal Kemanusiaan’ yang mengangkut armada misi kemanusiaan ini, hasil kerja sama PMI dengan Kalla Lines.
“Tangki air bersih dan persenel masih berada dalam perjalanan laut dan diperkirakan akan sampai di Aceh setelah waktu tempuh 2 harian,” ungkap jawaban tertulis pengurus PMI Kabupaten Ciamis kepada CIAMIS.info, Senin (8/12/2025)
Tak hanya 1 unit tangki air bersih dengan 2 personel, PMI Ciamis juga mengirim 2 personel bantuan lainnya, atas nama Apipudin Salim dan Megi Sugiana, untuk membantu aktivitas tanggap bencana yang meningkat signifikan di gudang logistik darurat PMI Pusat, Jakarta.
Para personel dari PMI Kabupaten Ciamis telah diberangkatkan sejak Selasa (2/12/2025) untuk berjuang dalam misi kemanusian penanggulangan dampak bencana Aceh, Sumut dan Sumbar. Terkait keikutsertaan para personel dalam misi kemanusiaan, pengurus PMI Kabupaten Ciamis memohon doa restu, dan sekaligus mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Tatar Galuh Ciamis.
Hingga tulisan ini diterbitkan, berdasarkan pernyataan resmi pemerintah, media mencatat bahwa bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di wilayah-wilayah tersebut telah menyebabkan jumlah korban jiwa sudah mencapai 950 orang, 274 orang masih dikabarkan hilang, tak kurang dari 1.200 fasilitas umum rusak, 420 tempat ibadah, 199 fasilitas kesehatan, 234 gedung/kantor, 534 fasilitas pendidikan, dan 435 jembatan mengalami kerusakan.
Editor: @ciamisnulis

Tidak ada komentar:
Posting Komentar