• Ads

    05 Desember 2025

    Viral Dipeluk Profesor dan Raih 5 Besar, Derry Yusman: Sindangrasa Buktikan Inovasi Pelayanan di Tengah Keterbatasan!


    Sebuah unggahan video yang diterbitkan oleh akun media sosial DPM-Desa (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Provinsi Jawa Barat pada Selasa (2/12/2025) berhasil menuai perhatian publik luas dan viral di dunia maya. Dipantau ulang pada Sabtu (5/12/2025) pagi, sesudah lewat 3x24 jam penayangan, video berdurasi 96 detik tersebut sudah dilihat sebanyak 4,5 juta kali, meraih 240 ribu like/suka, dan memperoleh lebih dari 1.500 komentar. Viralnya video yang diunggah akun @dpmdesajabar ini tergolong fenomenal, dan mencuat seiring perhatian masyarakat di tanah air terhadap kinerja pemerintahan saat ini sudah semakin kritis dan tajam.

    Unggahan video singkat tersebut merupakan cuplikan video pelaksanaan penilaian pada ajang Anugerah Gapura Sri Baduga, sebuah event tahunan yang digelar Pemprov Jabar untuk memberikan apresiasi atas kinerja desa/kelurahan di tingkat Provinsi Jawa Barat. Untaian narasi yang disampaikan DPM-Desa Jabar melalui takarir postingan tersebut, mengajak publik untuk memberi apresiasi dan dukungan agar wilayah dengan anggaran terbatas terus meningkatkan soliditas, kreativitas, dan pantang menyerah dalam melayani masyarakat sepenuh hati.

    Sosok Derry Insan Akhira Yusman, S.STP., M.M., menjadi sorotan utama pada video tersebut. Lurah Sindangrasa, Kecamatan Sindangrasa, Kabupaten Ciamis, tersebut saat menjawab pertanyaan guru besar IPDN, Prof. Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si, mengungkapkan bahwa anggaran yang diterimanya hanya Rp238 juta untuk melayani 13 RW, sementara beberapa kandidat lain menerima kucuran anggaran besar.

    Sebagai komparasi, saat diberi pertanyaan yang sama, Lurah Sukapura menyebut pihaknya menerima anggaran Rp1,2 milyar, sedangkan Lurah Cibeber menjawab dengan angka Rp2,5 milyar untuk melayani 14 RW.

    Jawaban Lurah Sindangrasa membuat Prof. Fernandes spontan mengungkapkan kekaguman. Terkait minimnya anggaran, guru besar IPDN tersebut bahkan sempat menanyakan apakah Lurah Derry mau jika wilayahnya berubah status menjadi desa. Lurah Derry Yusman menjawab tegas pertanyaan tersebut dengan penolakan, dan tetap memilih status wilayah sebagai kelurahan meskipun anggaran wilayahnya hanya Rp238 juta.


    Salah satu bagian video yang paling menyedot perhatian publik, adalah saat Lurah Derry Yusman mendapat pelukan apresiasi dari Prof. Fernandes, dan menerbitkan beragam tanggapan dari warganet. Kekaguman atas sikap Pak Lurah muda ini sekaligus juga menerbitkan pertanyaan atas perbedaan anggaran yang diperoleh berbagai kelurahan dengan jumlah yang berbeda-beda. Prof. Fernandes sampai menggunakan narasi bahwa terdapat lurah yang ‘muntah darah’, dan ada pula yang ‘mandi uang’.

    Seusai melewati rangkaian penilaian, Lurah Derry akhirnya sukses membawa Kelurahan Sindangrasa yang dipimpinnya menjadi 5 besar kandidat peraih Anugerah Gapura Sri Baduga tahun 2025. Bersama Sindangrasa, wilayah lainnya yang masuk sebagai 5 besar yakni: Cibeber (Kota Cimahi), Pasawahan (Kabupaten Bandung), Baktijaya (Kota Depok), dan Sukapura (Kota Cirebon)

    Lurah Derry Yusman menanggapi video viral yang menampilkan dirinya, dengan menyebut bahwa prestasi yang diraih oleh Kelurahan Sindangrasa adalah hasil kerja sama semua pihak, khususnya antara pemerintah dan masyarakat.

    Alumnus IPDN peraih juara pertama Lomba Inovasi Daerah tingkat Kabupaten Ciamis tahun 2025 untuk kategori ASN tersebut bersyukur pihaknya dapat mewujudkan arahan pimpinan untuk melayani masyarakat semaksimal mungkin di tengah keterbatasan anggaran.

    “Pencapaian ini terutama berkat dukungan dari Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya yang selalu memberikan arahan kepada kami agar tetap berinovasi di tengah keterbatasan anggaran, sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” ucap inisiator program ‘Kekasih Hati’ penekan angka stunting di Kelurahan Sindangrasa tersebut.

    Bupati Ciamis saat dimintai tanggapan oleh insan media, menyampaikan apresiasi atas pencapaian Kelurahan Sindangrasa. Ia menyebut, keterbatasan bukan penghalang untuk maju, dan Sindangrasa sudah membuktikan bahwa semangat dan komitmen untuk bekerja jauh lebih penting daripada angka (anggaran).

    Pencapaian Kelurahan Sindangrasa membuat warganet Ciamis turut berbangga, sebab diperoleh dengan melewati persaingan atas kelurahan/desa se-Jawa Barat dengan keunggulan masing-masing. Beberapa warganet lain juga membubuhkan komentar karena merasa tersentuh oleh jomplangnya anggaran yang tidak membuat Kelurahan Sindangrasa surut, melainkan terus berjuang dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi.

    “Alhamdulillah, Sindangrasa dapat membuktikan perkataan dari Bupati Ciamis, bisa melayani masyarakat di tengah keterbatasan anggaran,” pungkas Lurah Derry Yusman.

    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi