• FYI

    10 Juli 2020

    Punya Fungsi Penting bagi Masyarakat, Sasak Ampera Banjaranyar Butuh Revitalisasi


    Wilayah Ciamis yang luas, meliputi berbagai kecamatan dengan keragaman dan potensi lokalnya masing-masing. Salah satunya adalah Kecamatan Banjaranyar yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Banjarsari.

    "Ka palih kidul amengna, nging di kalér waé, sami ieu gé Ciamis (ke arah selatan mainnya, jangan di utara saja, sama ini juga Ciamis)," tutur Dedi Rianto, seorang warganet dari Banjaranyar. Ia kemudian mengirimkan foto dari kampung halamannya.

    Kecamatan Banjaranyar memang sedang naik daun. Terutama karena cukup gencarnya pemberitaan mengenai potensi wisatanya. Sebut saja Curug Gumawang yang mulai dikenal. Juga Kampung Madu, sebuah kampung yang memiliki komunitas pemelihara lebah yang menghasilkan madu sebagai komoditas ekonomi rakyat yang menjanjikan. 

    Sayangnya, masih terdapat berbagai hal yang perlu terus ditingkatkan untuk mendukung kemajuan Kecamatan Banjaranyar, agar mampu mengejar ketertinggalan sebagai wilayah pemekaran.

    Salah satunya, sarana dan prasarana transportasi yang memerlukan perbaikan. Sebagai contoh, keberadaan sebuah jembatan penting di wilayah Kecamatan Banjaranyar yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Sasak Ampera, tampak sudah saatnya mendapatkan revitalaisasi.

    Jembatan ini terletak di Dusun Pongporang, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar. Fungsi penting jembatan ini adalah menjadi penghubung lalu lintas masyarakat antara Desa Sindangrasa dan Desa Cikaso, kedua desa yang masih berada di satu wilayah Kecamatan Banjaranyar.

    Sasak Ampera merupakan akses satu-satunya bagi warga setempat dan kini hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat atau lebih sudah tidak bisa melewati jembatan ini, karena kondisi yang sudah tua dan mengundang risiko, sehingga harus memutar lebih kurang sejauh 5 km.

    Belum diketahui kapan persisnya jembatan sepanjang 30 meter di atas Sungai Ciputrahaji ini dibuat, namun diduga merupakan peninggalan lawas karena bangunannya seperti menggunakan gaya arsitektur zaman penjajahan Belanda, dan pernah direnovasi pada sekitar tahun 2000-an.

    "Semoga jembatan ini mendapat perhatian," ungkap Dedi lagi.

    Baginya dan bagi warga Kecamatan Banjaranyar yang sering melewati jembatan tersebut, Sasak Ampera merupakan urat nadi kehidupan yang amat penting dan menentukan. Jika sarana transportasi semakin lancar, diharapkan laju pembangunan ekonomi di wilayah tersebut juga akan semakin meningkat.

    Kontributor: Dedi Rianto
    Editor: @ciamis.info

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi