• FYI

    19 Mei 2021

    Di Kedai Kopi Djati, Salaman Blues Menghentak Lagi


    Event musik tahunan Salaman Blues akhirnya kembali menyapa warga Tatar Galuh Ciamis, setelah sempat vakum di tahun 2020 akibat terdampak pandemi Covid-19. Ajang musik yang menampilkan band asal Ciamis, baik yang sekarang berdomisili di Tatar Galuh maupun di perantauan tersebut, kini sudah memasuki volume kedelapan.

    Salaman Blues volume 8 tetap diusung dengan konsep khas “Musik Silaturahmi Sosial”, yang dipertahankan sejak kemunculan pertamanya. Event kali ini digelar pada hari Sabtu, tanggal 15 Mei 2021, mulai pukul 15.25 WIB hingga selesai, bertempat di lokasi Kedai Kopi Djati, area Wisata Edukasi Jatisewu, Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.

    Event musik Salaman Blues tercatat terakhir kali diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 7 Juni 2019, bertempat di Rumah Makan Samara Binangkit, Jl. Raya Ciamis-Banjar, Cijeungjing, dan menjadi salah satu alternatif tontonan yang meraih perhatian publik Ciamis. Tak kurang dari 7 penampil asal Ciamis yang ikut perform dalam kesempatan tersebut, dan dimeriahkan juga dengan artwork exhibitions dari para seniman grafiti Tatar Galuh.

    “Event tahunan ini digelar untuk memberi kesempatan tampilnya para musisi Ciamis yang sudah sukses di kota (besar) dan sedang pada pulkam, kita bikin acara seperti ini. Pada acara ini kita juga mengumpulkan donasi buat panti asuhan yatim piatu yang ada di wilayah Ciamis,” ungkap pihak panitia dalam keterangan tertulisnya untuk CIAMIS.info, pada tahun 2019.

    Pertama digelar pada tahun 2013, Salaman Blues merupakan buah pikir dan kreativitas dari para penggagasnya, yakni Erick, Sobur, Galih Gaga, dan Ajid. Saat itu, mereka berniat membuat wadah bagi para seniman Ciamis untuk bersilaturahmi dan berkarya, sambil menggalang donasi yang disebut "kendi", yang akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.

    Salaman Blues kemudian secara rutin dilaksanakan setiap tahun setelah Hari Raya Idul Fitri, dan saat ini sudah berjalan sampai ke volume ke-8. Pelaksanaannya yang selalu dilakukan setelah Idul Fitri, diduga menjadi asal muasal penggunaan kata ‘salaman’ alias berjabat tangan pada suasana lebaran. Sementara ‘blues’ menjadi salah satu representasi genre musik yang diusung dan ditampilkan.

    “Mungkin Salaman Blues akan menjadi acara turun temurun di kota Ciamis. Kami mengharapkan ada regenerasi dan event ini dapat memicu generasi muda untuk terus berkarya,” tutur akun @salamanblues saat diminta keterangan mengenai digelarnya kembali event ini.

    Berbagai event seni budaya di Tatar Galuh Ciamis diselenggarakan dengan publikasi ‘seadanya’ saat ini. Dipahami, hal ini terkait masih berjalannya penanganan Covid-19 yang seolah tak ada ujungnya. Larangan mudik dan penyekatan di jalan, misalnya, telah memberi pengaruh sedemikian rupa pada suasana Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah banyak pun masih belum diperbolehkan. Tak heran, penyelenggaraan Salaman Blues volume 8 seolah luput dari perhatian, hanya dipublikasikan secara terbatas dan tidak segebyar pada dua tahun yang lalu.

    “Sayangnya memang sepertinya demikian, saya pun ini mendokumentasikan secara pribadi saja,” tutur Bani Ambara, salah satu musisi dan pendidik di Tatar Galuh. Ia termasuk di antara yang turut tampil pada Salaman Blues volume 8 kali ini.

    Nama-nama yang sejak awal terjadwal untuk perform di dalam Salaman Blues kali ini, yakni Local Witch Doom, Summerhaze, MS Reunion, Mahalara, The Criminal Cat, Black Jack, Andy Slide, Masterplan, Bigbandsale, dan AB/CD.

    Banyaknya potensi musisi dan seniman di Tatar Galuh menjadi perhatian tersendiri bagi Bani Ambara.

    “Publikasi tentang potensi lokal harus tetap menjadi perhatian kita semua, sebab SDM dan SDA Ciamis cukup berlimpah. Semoga kamotekaran (kreativitas) dapat terus tumbuh dan orang luar Ciamis pun semakin tertarik untuk memperhatikan dan datang ke sini,” pungkasnya.

    Penulis: @ciamisnulis
    Foto: @banibeben
    Editor: @ciamis.info

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi