• FYI

    22 Mei 2022

    Tragedi Misting, Pengalaman Bukber yang Tak Terlupakan


    Siapa sangka kalau acara bukber bisa jadi pengalaman yang tak akan terlupakan, gaess? Suatu hari di bulan Ramadan 1441 H (bertepatan dengan tahun 2020 M), saya menerima ajakan bukber alias buka puasa bersama, sesuatu yang sudah populer di kalangan anak muda, termasuk di Tatar Galuh Ciamis. Saya senang dan bersemangat pastinya, apalagi ini bukber alumni yang artinya bisa sekalian sambil reunian dong. Yeaayyy.

    Hanya saja, aturan main bukber kali ini agak berbeda. Kalau biasanya, kita urunan uang dan nanti ada yang menguruskan menu bukbernya, atau ada juga yang bayar masing-masing (tapi jarang-jarang), nah kali ini aturannya: barangsiapa yang mau ikutan, maka harus membawa makanan sendiri, alias berbekal masing-masing untuk dimakan rame-rame.

    Oke lah, siap. Mulai pukul empat sore, saya dengan bersemangat 45 mengambil peran sebagai chef dadakan, memasak kangkung oseng, tumis cumi, dan mendoan. Boleh sodara-sodara bayangkan kondisi kami waktu itu: rariweuh dan berpeluh keringat, alias késang borosbosan tak karuan.

    Pukul lima sore, ready tuh masakan hasil perjuangan si akuh. Semua sudah dipersiapkan, saya sengaja memakai misting agar lebih bergaya, dan sudah dimasukkan ke dalam kantong keresek.

    Nah, inilah masalahnya. Penggunaan keresek yang tidak terkendali memang bisa membuat bencana. Tak heran, bumi kita disebut sebagai planet plastik sekarang ini, karena banyaknya penggunaan plastik (yang keresek adalah salah satu di antaranya), yang bisa membuat bencana. Save The Planet! Eh, kenapa jadi ke situ ya narasinya?

    Entah karena salah mencantolkan keresek berisi misting ke cantolan di bodi motor, atau apa sebabnya, ga terlalu paham saya apa yang terjadi sebenarnya, yang jelas misting berisi bekal bukber tak pernah bisa sampai ke tujuannya.

    Motor saya mah maju dengan sempurna, ngga ada masalah apa-apa. Hanya saja, Gusti … belum juga sampai di tujuan, itu sakadang keresek tiba-tiba tigejrét alias jatuh tanpa izin dari pihak berwenang, sehingga isi misting bahé, tumpah ke jalan raya.

    O em ji, mangga silakan bayangkeun, benar-benar ngalayah berserakan. Kangkung, nasi, cumi, dan tempe yang tak berdosa, terjatuh tanpa daya dengan tragisnya. Mereka hanya bisa pasrah dan menerima, tak pernah bisa jumpa dengan tujuannya. Mana kiri-kanan banyak orang yang sedang ngabuburit! Ah, imagine bro sis, posisi hatiku saat itu yang dilanda éraaa!

    Singkat cerita, sebagai warga yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, maka saya membersihkan dulu menu bukber yang berakhir mengenaskan tadi dari badan jalan. Kebetulan, beberesih memang sudah jadi jalan ninjaku.

    Sesudah itu, tancap gas … pulang ke rumah, membawa segala keperihan dan penderitaan. Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan!

    Kontributor: @rinoajip_89
    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi