• FYI

    30 Juli 2023

    Mudah Terurai dan Ramah Lingkungan, Sedotan Karya Siswi SMAN 1 Kawali ini Dibuat dari Kulit Pisang dan Tulang Ikan!


    Kecintaan dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup telah menggerakkan seorang siswi SMAN 1 Kawali, Asti Mutia Sari, untuk menciptakan sedotan yang mudah terurai dalam waktu relatif singkat. Inovasi unik hasil karyanya tersebut ditujukan sebagai jawaban atas maraknya penggunaan sedotan plastik yang sulit terurai dan mencemari lingkungan.

    Menariknya, bahan baku pembuatan sedotan organik tersebut berasal dari kulit pisang dan tulang ikan. Asti menyebut, inovasi sedotan yang dinamai TRAN (Straw Environmental Banana) tersebut dapat terurai dalam waktu kurang lebih 48 jam, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah lingkungan saat ini.

    "Saya ingin memberikan kontribusi positif bagi bumi kita dengan menciptakan produk yang ramah lingkungan dan dapat menggantikan sedotan plastik yang sulit terurai," tutur Asti.

    Proses pengembangan TRAN diakui Asti tidak mudah dan memerlukan waktu berminggu-minggu di bawah bimbingan guru-gurunya. Setelah melakukan banyak percobaan dan perbaikan, akhirnya ia berhasil menemukan inovasi unik tersebut.


    Selain keunikannya, imbuh Asti, pembuatan sedotan TRAN juga dapat berdampak positif mengurangi sampah lingkungan berupa food waste kulit pisang dan tulang ikan. Sementara itu, pada saat digunakan, sedotan ini dapat berfungsi sama baiknya seperti sedotan plastik yang umum digunakan.

    “Sedotan ini saat dibuang dapat terurai dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 48 jam, sehingga bisa mengurangi beban sampah plastik yang menumpuk di lautan dan daratan,” ujar Asti.

    Dirinya berharap kehadiran TRAN akan mendapatkan apresiasi dan dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait.

    “Saya bermimpi sedotan TRAN ini akan menjadi pilihan utama bagi semua orang yang peduli terhadap keberlanjutan dan kelestarian lingkungan,” tuturnya penuh semangat.

    Saat ini, inovasi ciptaannya tersebut sedang dilombakan dalam ajang FIKSI (Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia) yang diadakan oleh Kemendikbud RI dan secara membanggakan lolos pada tahap pertama dengan perolehan nilai sebagai ranking 1. Ia berharap, pada tahap selanjutnya dan hasil akhir dapat membawa harum bagi Kabupaten Ciamis dan sekolahnya tercinta.

    Editor: @ciamisnulis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi