• FYI

    12 Agustus 2022

    Demi Buper Puncak Aki Kabayan, Iwan Rela Setahun Membuat Akses Jalan Sendirian


    Berbincang-bincang dengan Iwan (38), Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Aki Kabayan, bak berdiang dengan hangat api semangat, sekaligus menyejukkan diri dengan basuhan embun kebersahajaan. Pembicaraan mengenai Bumi Perkemahan Aki Kabayan yang dikelola kelompoknya seolah tak ada habis-habisnya, meskipun tak tercetus dalam jargon yang menggebu-gebu atau ungkapan yang berlebihan.

    Obrolan mengalir dari mulai tentang sejarah hutan pinus, kebun kopi, usaha peternakan sapi, pemanfaatan limbah, hingga impian destinasi wisata alam yang dicita-citakannya. Semua bermuara pada cita-cita untuk memajukan kampung halamannya, Lingkungan Neglasari, Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.

    “Kakek saya ikut serta pada saat penanaman pohon pinus pertama kali di wilayah ini, yang sekarang sudah berumur lebih dari 25 tahun,” ujarnya pada CIAMIS.info, saat berbincang santai di salah satu gazebo di Bumi Perkemahan Puncak Aki Kabayan. Nama Aki Kabayan sendiri, menurutnya, mengacu pada julukan sang kakek.

    Iwan menuturkan, perjuangan warga Neglasari dalam memajukan kampung halaman tak pernah lepas dari pemanfaatan potensi sumber daya alam yang tersedia. Penanaman kopi yang dimulai sekitar 12 tahun lalu, misalnya, merupakan ikhtiar untuk meningkatkan taraf kehidupan warga dengan memaksimalkan lahan yang ada. Semangat untuk memanfaatkan semua potensi, juga tercermin dalam bentuk pemanfaatan limbah kopi dan pembuatan pupuk organik.

    Warga setempat secara turun-temurun sudah terbiasa bercocok tanam sayuran dengan memanfaatkan kontur dan topografis wilayah yang berada di kaki Gunung Sawal. Sembilan tahun yang lalu, Iwan berinisiatif menghidupkan poktan (kelompok tani) agar para petani dapat lebih berdaya.

    Mengaku hanya lulusan SD, pernah mondok, dan sempat cukup lama bekerja di luar daerah, dirinya kini memusatkan perjuangan untuk mengangkat kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Selain mengurus bumi perkemahan, sehari-hari ia dan keluarganya berkutat dengan pemeliharaan kebun kopi, budidaya sayuran, serta memelihara sapi pedaging jenis limosin.

    “Saya dulu pernah bekerja di perusahaan tower (menara) seluler, cukup lama bertugas di berbagai daerah, sesuai lokasi proyek yang digarap. Sekarang, saya memilih di sini saja. Semoga Puncak Aki Kabayan ini bisa maju seperti destinasi wisata alam lain, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.

    Baca juga: Puncak Aki Kabayan, Destinasi Wisata Hutan Pinus di Kaki Gunung Sawal yang Wajib Dikunjungi

    Bersama 10 anggota pokdarwis yang dipimpinnya, Iwan terus berbenah agar Buper Puncak Aki Kabayan dapat memberi yang terbaik bagi setiap pengunjung yang datang. Beberapa area terus dirapikan, sejauh yang diizinkan oleh Perhutani sebagai pemangku kawasan hutan pinus, agar lebih nyaman untuk pengunjung.


    Mengawali proses pembuatan bumi perkemahan Puncak Aki Kabayan di kaki Gunung Sawal, ia terlebih dulu melakukan babad alas berupa pembuatan akses jalan dari perkampungan ke lokasi tersebut. Ia membuat akses jalan dari kondisi masih berupa semak belukar dan jalan setapak, hingga menjadi jalan berbatu yang bisa dilewati kendaraan roda empat. Tak tanggung-tanggung, proses pembuatan jalan tersebut dilakoninya seorang diri selama lebih kurang setahun lamanya.

    Geliat semangat dari Buper Puncak Aki Kabayan disebutnya sudah mendapat perhatian dari berbagai pihak, dari mulai warga dan pemerintahan desa, dinas instansi terkait, anggota dewan, hingga pengunjung dari berbagai daerah. Namun, ia mengaku masih terus membutuhkan dukungan.

    Di sisi lain, imbuhnya, semua usaha yang diperjuangkan, tak lepas dari falsafah yang selalu dipegangnya. “Harapan saya, setiap yang berkunjung ke Puncak Aki Kabayan adalah untuk ‘pelesir, dikir, mikir, jeung parkir’, artinya bermakna dan bermanfaat untuk semua,” pungkasnya.

    Penulis: @ciamisnulis
    Editor: @ciamis.info

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi